Sabtu, 13 Juli 2013

Struggle for College

"Welcome to the Jungle"

Saya sering mendengar kata itu dari mahasiswa-mahasiswa UNS. Entahlah maksudnya apa, mungkin karena kampusnya yang hijau dan penuh dengan pepohonan. Maybe :D

Ohiyaaa, kalian tahu tentang UNS atau Universitas Negeri Sebelas Maret? Sebuah perguruan tinggi negeri yang berada di Solo. Sebuah PT yang sangat saya ingin masuk menjadi mahasiswa disana.

  
Gerbang Depan UNS


Pada awalnya saya tidak tertarik untuk kuliah. Saya ingin berkerja. Tetapi perlahan-lahan keinginan saya berubah sejak guru BP saya di SMK menawarkan anak didiknya untuk mengikuti jalur SNMPTN (Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri) tanpa tes, dan hanya menggunakan raport semester 1-5. Iseng-iseng ikut sebenarnya, saya bicara ke ibu saya kalau saya ikut itu, dan ibu saya malah mendukung, Alhamdulillah juga sih sebenarnya. Saya ingin jadi guru, ini panggilan hati.

Berbagai tata cara sudah saya lakukan, mulai dari pengumpulan berkas, pendaftaran, dan finalisasi. Saya memilih PTN di Solo dan Palangkaraya (tempat tinggal kakak kandungku). Di Solo saya ambil yang dekat rumah yaitu UNS Program Studi FKIP Bahasa Inggris dan BK. Kalau di Palangkaraya saya ambil UNPAR Program Studi PGSD dan FKIP Bahasa Inggris.

Sambil menunggu pengumuman SNMPTN yang enggak sebentar. Saya mencoba mendaftar di MMTC Yogyakarta. Pendaftaran sudah, tes juga sudah tesnya saya bela-belain datang ke Jogja sama bapak, selang beberapa minggu, pengumuman pun tiba. Alhamdulillah banget, aku diterima disana. Saya bicara ke bapak dan ibu, dan apa yang terjadi mereka tidak menginginkan aku untuk ke Jogja, hiksss :'( Alasan awalnya adalah biaya masuk kuliahnya yang enggak murah, yaitu sekitar 14 juta sekian, masyaAlloh itu duit dapet darimana? Cuma diberi kelonggaran sekitar 1minggu lebih untuk melunasi. Dapat dari mana? Bapak hanya seorang bengkel dan ibu pedangang di pasar klewer. Biaya hidup di Jogja juga (katanya) mahal. Akhirnya aku turutin aja keinginan bapak dan ibu, aku enggak jadi kuliah disana. Aku mengundurkan diri. Kalau dari awal gak dibolehin kenapa pas aku daftar diizinin ya? :o

Akhirnya aku iklasin MMTCnya. Beberapa bulan kemudian, pengumuman SNMPTN pun tiba kira-kira setelah pengumuman ujian. Taraaaaaaaa, "MAAF ANDA TIDAK DINYATAKAN LOLOS" begitulah tulisannya ketika saya sudah login ke halaman SNMPTN. Sedih pasti, keinginan jadi guru pun harus tertunda. tak apa lah. Ini cobaan.

Lalu, saya gakmau diam saja. Saya mengikuti jalur SBMPTN yaitu jalur yang pakai tes. Karena saya sudah daftar, sambil menunggu tes saya mencoba daftar di UMS. Pilihan masih tetap sama, yaitu FKIP Bahasa Inggris. Alhamdulillah keterima. Sudah bayar, 10juta sekian (masih rodok murah daripada MMTC). Saya sudah jadi mahasiswa.

Tak ketinggalan saya juga mendaftar program D3 UNS jurusan Bahasa Inggris. Pendaftaran sudah, tes sudah, pengumuman tiba. Munculah tulisan seperti ini...

Source http://www.spmb.uns.ac.id/index.php?idMn=78&act=cari&kd=118
Langsung keesokan harinya saya ke UMS, cabut berkas, penarikan kembali uang (dipotong 15%). Setelah itu cuuus ke bank BNI bayar sekitar 3,8Juta (murah, hihi). Keesokan harinya ke UNS registrasi on desk. Akhirnya saya resmi jadi mahasiswi UNS 70% mimpi saya terkabul.

Dan saat yang dinanti pun tiba, tes SBMPTN tiba. Langsung aja deh, pengumuman pun tiba. Apa yang terjadi ya seperti ini...
https://pengumuman.sbmptn.or.id/umum.php

Sing legowo, dudu rejekiku.
Untuk kedua kalinya cita-cita jadi guru lulusan UNS pun gagal :'(
Sediiiiiih pasti. Tapi enggak sedih-sedih banget sih karena aku kan sudah jadi mahasiwa juga di UNS ya walaupun bukan guru. Walaupun cuma D3, tapi mungkin itu adalah rencana Alloh yang paling baik buat aku.

Here I'm, going to continue my studies.
A campus that I really dream about, my dream came true, although not yet fully answered. Maybe some people think this campus is regular, but to me this is incredible. I'm grateful.

Maaf warna jasnya terlalu hijau karena efek Instagram

Jas Almamater UNS dan SMK 6

Efek Instagram

0 komentar:

Posting Komentar